Nama kota Tarim diambil dari nama seorang penguasa yang membangun kota tersebut, yaitu Tarim bin Hadramaut.
Menurut sumber lain dikatakan bahwa yang membangun kota Tarim adalah Sa’ad Al-Kamil. Adapun sebutan lain dari kota Tarim adalah Al-Ghanna, yang artinya suatu tempat yang sangat subur. Disebut demikian karena di kota Tarim banyak terdapat tempat-tempat rimbun, banyak pohon-pohon besar yang tumbuh dan banyak pula sumber-sumber airnya
Menurut sumber lain dikatakan bahwa yang membangun kota Tarim adalah Sa’ad Al-Kamil. Adapun sebutan lain dari kota Tarim adalah Al-Ghanna, yang artinya suatu tempat yang sangat subur. Disebut demikian karena di kota Tarim banyak terdapat tempat-tempat rimbun, banyak pohon-pohon besar yang tumbuh dan banyak pula sumber-sumber airnya
Kota Tarim disebut juga Madinah
As-Shiddiq. Hal ini disebabkan pada saat khalifah Abubakar
Ash-Shiddiq meminta sumpah setia penguasa kota Tarim pada saat itu yang
bernama Ziyad bin Lubaid Al-Anshory, maka penguasa kota Tarim tersebut
memberikan sumpah setianya dan kemudian diikuti oleh semua penduduk kota
Tarim tanpa ada yang tertinggal.
Ketika berita ini disampaikan kepada
khalifah Abubakar Ash-Shiddiq lewat surat, maka beliau berdoa untuk
penduduk kota Tarim dengan 3 macam permohonan:
semoga kota Tarim diberi kemakmuran
semoga kota Tarim diberikan berkah sumber airnya
semoga kota Tarim dipenuhi oleh orang-orang sholeh
sampai hari kiamat
semoga kota Tarim diberi kemakmuran
semoga kota Tarim diberikan berkah sumber airnya
semoga kota Tarim dipenuhi oleh orang-orang sholeh
sampai hari kiamat
As-Syeikh Muhammad bin Abubakar Ba’ibad
berkata, “Sesungguhnya Abubakar Ash-Shiddiq r.a pernah memberi doa
secara khusus bagi penduduk Tarim.” Ketika kisah tadi disebutkan didepan
beliau, beliau pernah berkata, “Sungguh amat beruntung penduduk kota
Tarim.”
Kota Tarim selain amat subur, kota ini
juga pusat berkumpulnya wali-wali Allah, ulama-ulama besar, para penulis
terkemuka. Kota ini juga merupakan pusat segala ilmu agama, pusat
kegiatan tauhid dan keimanan.
Pernah dituturkan oleh As-Syeikh Al-’Arif
Billah Ali bin Salim, “Sesungguhnya yang berdiri di shof pertama di
Masjid Jami’ kota Tarim pada saat ibadah sholat Jum’at, semuanya adalah
para ulama yang sholeh.”
Salah satu keistimewaan kota Tarim adalah
kota ini selalu dikunjungi orang dengan maksud yang amat penting,
misalnya untuk mengambil barokah, menuntut ilmu, berziarah kepada
wali-wali Allah dan bukan seperti kota-kota lain yang dikunjungi orang
untuk mencari keuntungan yang bersifat duniawi.
Keistimewaan kota Tarim yang lain adalah
disinilah banyak tersebar anak cucu Ahlul Bait Rasullullah SAW. Mereka
tumbuh pesat dengan di tanah yang penuh dengan kebaikan, mulia perilaku
dan darah keturunan penduduknya. Pernah suatu kali Rasullullah
SAW bersabda, “Sesungguhnya aku benar-benar mencium harumnya karunia
Tuhan Yang Maha Pemurah dari Yaman. Berapa banyak mata air kemurahan dan
hikmah yang terpencar dari sana.”
Salah seorang sufi mengatakan bahwa yang dimaksud hadits tersebut tidak lain adalah penduduk kota Tarim.
[Disarikan dari Al-Bidh'at
Al-Muhammadiyyah Ath-Thoohiroh, dalam edisi terjemahannya Alawiyyin :
Asal Usul & Peranannya, karangan As-Sayyid Alwi bin Muhammad bin
Ahmad Bilfaqih, hal. 7-9]
Sumber : Pondok Habib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar