subakir

subakir

Sabtu, 21 Desember 2013

IBU karya D. ZAWAWI IMRON

Ibu
D. Zawawi Imron

kalau aku merantau lalu datang musim kemarau
sumur-sumur kering, daun pun gugur bersama reranting
hanya mata air air matamu, ibu, yang tetap lancar mengalir

bila aku merantau
sedap kopyor susumu dan ronta kenakalanku
di hati ada mayang siwalan memutikkan sari-sari kerinduan
lantaran hutangku padamu tak kuasa kubayar

ibu adalah gua pertapaanku
dan ibulah yang meletakkan aku di sini
saat bunga kembang meyemerbak bau sayang
ibu menunjuk ke langit, kemudian ke bumi
aku mengangguk meskipun kurang mengerti

bila kasihmu ibarat samudera
sempit lautan teduh
tempatku mandi, mencuci lumut pada diri
tempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh
lokan-lokan, mutiara dan kembang laut semua bagiku

KALAU AKU IKUT UJIAN LALU DITANYA TENTANG PAHLAWAN
NAMAMU IBU, YANG KAN KU SEBUT PALING DAHULU
LANTARAN AKU TAHU
ENGKAU IBU DAN AKU ANAKMU

(Batang-Batang - Madura)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar