subakir

subakir

Minggu, 22 Januari 2012

drama musikal judul "MODAR"


[Naskah telah dipentaskan]
Sinopsis
Pagi itu sebelum berangkat kekampus Yulia menemui kakeknya yang sedang duduk santai sambil membaca koran. Yulia mencoba merayu kakeknya agar hari ulang tahunnya sabtu ini dirayakan, dan dia pun berhasil. Kakek mengijinkan perayaan hari ulang tahun Yulia itu namun Diah, sepu[u yulia tidak menyetujui hal itu karena dia merasa iri dengan Yulia.
Hari ulang tahun Yulia pun tiba, semua orang sibuk mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan. Tamu-tamu mulai berdatangan dan Yulia tampak anggun dengan gaunnya. Pestanya pun meriah. Namun tiba-tiba terdengar suara gaduh dan suasana menjadi hening. Semua mata yertuju pada kakek yulia yang menggelepar-gelepar dilantai. Cairan putih pun keluar dari mulutnya. Melihat hal itu Yulia langsung berteriak sambil berlari mendekati kakeknya. Tak sepatah kata pun sempat keluar dari mulut kakeknya, karena detak jantungnya telah berhenti.
Detektif Patricia dan kapten yang kebetulan hadir di pesta itu segera mengamankan lokasi dan mengusut kasus tersebut. Karena insting dan kecerdasan detektif patricia, pelaku pembunuhan Kakek Yulia pun terungtkap.
Pelaku pembunuhan itu tidak lainadalah Wulan, kakak yulia. Yang juga adalah cucu kakek itu sendiri. Konon alasan wulan membunuh kakek adalah karena wulan tidak sengaja telah menemukan buku harian ayahnya. Disana tetulis bahwa kakaknya telah merebut harta kekayaan yang seharysnya dimiliki keluarga wulan. Bahkan bi’Inah pembantu keluarga sasto itu sebenarnya adalah adaik kandung wulan yang tidak diakui keberadaannya karena cacat dikakinya. Namun yang ada dipikiran wulan itu salah. Sebelum acara ulang tahun itu kakeknya telah merubah surat wasiatnya. Disana tertulis bahwa seluruh harta kekayaan keluarga sastro akan jatuh ketangan Bi Inah sebagai pewaris tunggal. Sedangakn yang lainnya hanya mendapatkan rumah dan mobil.
Setelah mengetahui hal itu Wulan pun sangat menyesal atas perbuatannya. Namun apalah yang bisa ia lakukan , Ia hanya bisa menangis dan meyesali segala perbuatannya itu dalam Penjara.
KONSEP PENYUTRADARAAN
<!--[if !supportLists]–>1. TEKNIK PENYUTRADARAAN
a) Naskah Drama
Naskah drama yang berjudul “Sesal” ini adalah merupakan gubahan dari naskah drama yang berjudul “ Pembunuh”
Babak I
Dalam babak pertama ini menceritakan sedikit karakter tokoh-tokoh yang ditampilkan dan dibabak pertama ini pula ditampakkan suasana di rumah keluarga Sastro.
Babak II
Dalam babak kedua ini adalah inti dari cerita drama ini. Konflik,tangis, penyesalan, dan tawa riang ada di dalamnya sehingga karakter-karakter yang berlawananpun tampak.
b) Tokoh dan penokohan
Yulia : Manja, ceria, dan murah senyum
Kakek : Berwibawa,
Diyah : Sombong, angkuh, iri, dan pendendam.
Wulan : Penurut, pendiam.
Bi’Inah : Sabar, penurut, tabah.
Patricia : Berwibaw, cerdas, dan teliti.
GM : Penyayang, sopan.
Letnan : Tegas.
Tika : Centil.
Petugas : Tegas, Disiplin.
Penyidik : Teliti
c) Musik
Instrumen dan alunan
Lagu
d) Latar atau Setting
Ruang tamu, pagi hari
Di pesta ulang tahun, malam hari
e) Busana dan tata rias
Busana dan tata rias disesuaikan dengan karakter dan situasi atau setting di tiap babak.
Keluarga Sastro adalah salah satu keluarga yang terpandang di Bandung. Selain rumah yang megah, keluarga saaastro juga mempunyai perusahaan yang tersebar di pulau jawa. Dirumah megah itu hanya tinggal seorang kakek, tiga cucunya dan seorang pembantu yang selalu setia mengabdi dikeluarga tersebut. Namun kehidupan dalam keluarga itu tidaak semegah dan seindaah rumahnya. Pertengkaran, rasa iri dan dendam selalu menyelimuti kehidupan mereka….
Babak 1
Pagi itu….., sebelum yulia berangkat ke kampus, dia menemui kakeknya yang sedang duduk di ruang tamu sambil membaca koran
Yulia :Pagi kek…….. gimana kabar kakek hari ini? Baik kan?
Kakek….. kakek hari ini keliahatan seger banget, pasti…….. kakek lagi seneng ya?
(sambil bejalan mendekati kakek)
Kakek :Cucu kesayangan kakek yang satu ini, kalau udah ngerayu pasti ada maunya, ya kan?
Yulia :Kakek kok gitu sich, nggak suka kalau Yulia nemeni kakek disini, ya sudah….. kalo gitu yulia pergi aja. (sambil berpaling akan meninggalkan kakek)
(Kakek meletakkan koran sambil menarik tangan Yulia)
Kakek :E…e…e…e, kok ngambek gitu? Iya-iya kakek ngaku salah. Baiklah, untuk menbus kesalahan kakek kamu boleh minta apa aja asalkan kakek bisa memenuhinya.
Yulia :Bener kek? (dengan nada terkejut sambil menatap kakek)
Kebetulan donk kek, sabtu besuk kan Yulia ulang tahun. Gimana kalau pesta ulang tahun Yulia dirayain, nanti yang kita undang hanya keluarga deket sama staff kantor aja, gimana kek? (sambil memegang tangan kakek)
Kakek :Boleh-boleh (sambil mengangguk-angguk)
Diah yang kebetulan mendengar pembicaraan mereka langsung keluar dari kamar menuju ruang tamu dengan wajah cemberut tanda tak setuju
Diah :Tidak bisa!!! Dirumah ini tidak akan pesta apapun! Terutama ulang tahunmu Yulia! (sambil menunjuk Yulia).
Kakek!!!
Cucu kakek kan bukan diah aja, kakek yang adil dong, jangan pilih kasih
(dengan nada membentak)
Kakek :Diah!!! Berperilakulah sopan sedikit pada orang tua,
membentak-bentak, apa itu yang diajarkan orang tuamu?
(sambil berdiri dengan nada agak tinggi)
Diah :Tapi kek…
Kakek :Ah sudahlah, kakek capek mendengarkanmu!
Bi’ Inah ambilkan kopi !
(sambil berdiri)
Bi’ Inah :Baik tuan
Yulia :Eh kek, pestanya jadi kan?
Kakek :Iya, nanti akan kakek atur dengan kakakmu Wulan. Sekarang, kamu berangkatlah ke kampus, nanti telat.
Yulia :Baik kek….. Yulia berangkat ya…..
Da kakek …….
Diah :Kek, lalu bagaimana dengan aku?
Kakek :Kamu ada masalah apalagi sih?
Diah :Gini kek, sekarang kan lagi ngetrend nih kuliah di luar negeri, nah Diah juga pingin kek?
Kakek :Jadi kamu minta dikuliahkan ke luar negri, gitu?
Kenapa tidak minta sama bapakmu?
Diah :Kakek ….. kakek tahu sendiri kan, papa tuh kerjanya nggak menentu, kadang ada job kadang nggak.
Wulan memasuki ruangan ….
Wulan :Pagi kek…. Kakek memanggil saya?
Kakek :Oh iya, begini aku ingin kamu atur pesta ulang tahun adikmu Yulia sabtu ini.
Wulan :Baik kek, siapa saja yang kita undang?
Kakek :Semua staff kantor dan jangan lupa detektif Patricia, karene ada yang ingin aku bicarakan dengannya. Sudah jelas?
Wulan :Iya kek, kakek tidak sarapan? Ayo kita sarapan sekalian
Kakek :Ya.….ya
Kakek dan Wulan berlalu memasuki ruangan dan meninggalkan Diah
Diah :Kakek, lalu aku bagaimana? Kakek….. kakek…..
Huh … sebel, semua orang disini menyebalkan! Yulia….. awas kamu!!! Tunggu saja, pesta ulang tahunmu pasti kacau! Kakek sudah pilih kasih, aku pasti akan membalas sakit hati ini!
(dengan raut muka marah)
Lalu Diah pun pergi meninggalkan ruangan.
Babak 2
Acara yang ditunggu-tunggu telah tiba, semua orang sibuk mempersiapkan pelaaaaksanaan acara itu. Yulia tampak anggun dengan gaun yang dikenakannya.Senyum keceriaan yang terpancar dari bibirnya menambah elok wajah gadis itu….
Malam itu … mulai para undangan mulai berdatangan dan mereka mengucapkan selamat pa Yulia
Pengiring….
Tamu :Selamat ulang tahun Yulia
Yulia :Makasih, makasih (sambil berjabat tangan)
Tika :Met ultah ya book…. Semoga panjang umur, sehat selalu, dan aku doain you cepet married sama pak GM
Yulia :Thanks ya Tik…. Kamu baik deh, ntar aku bakal inget ma kamu pas aku bulan madu ke Amrik, oke!
Tika :Kamu tahu aja mau gue. Eh…. Denger-denger calon suami sohib gue ini naksir ama kak Wulan ya?
Yulia :Ah kamu, jangan ngomongin itu lagi deh, bosen aku ngomonginnya.
Tika :Iya deh…..
Eh lihat-lihat, siapa cewek itu? Anggun banget…. Boleh nih kenalan, kesana dulu ah…. Bye Yulia, muach muach…..
Tika menghampiri detektif Patricia bermaksud untuk memperkenalkan diri
Tika :Malem nona detektif, selamat datang di ulang tahun temen saya, Yulia.
Anda pasti detektif terkenal yang sering muncul di TV itu kan?
Pasti tidak salah lagi, dilihat dari ujung kepala sampai ujung kaki, nona adalah sosok yang tidak mudah dilupakan.
Patricia :Anda tepat sekali, sayalah orang yang disebut-sebut sebagai detektif terkenal itu. Anda tau, kasus-kasus seperti pencurian berlian sampai pencurian ayam, sayalah yang memecahkannya. Bahkan seperti kasusnya Rafli kemarin, anda tahu siapa yang ada dibalik pengacara Ruhut Sitompul?
Tika :Pasti anda kan nona detektif?
Patricia :Bukan…… karena pada masalah ini kasus yang diangkat adalah laki-laki yang sudah menikah, jadi …. Saya tidak begitu tertarik
Tika :Jadi intinya, anda hanya menangani kasus artis-artis muda dan keren donk
Patricia :Ya….. boleh dibilang begitu.
Satu persatu tamu berdatangan mengucapkan selamat pada Yulia, tetapi hanya dyah yang tidak menguccapkan selamat…
GM :Selamat ulang tahun ya sayang…..
(sambil bersalaman)
Tika :Cieh….. mesra banget, jadi ngiri nih ngeliatnya!
(sambil tersenyum-senyum)
GM :Bisa aja kamu
Nungguin siapa Yang, kok acaranya belum dimulai?
Tika :Gimana sih! Ya nunggin sang pangeran donk…!
Yulia :Ya… ya
Nana kamu buka acaranya sekarang aja, kan temen-temen dah pada dateng.
Nana :Oke deh….. (sambil berjalan ke tengah ruangan)
Selamat malem teman-teman makasih ya, dah dateng di pesta temen kita Yulia yang ke 20 tahun. Sambil nunggu temen-temen yang lain, kita saksikan dulu penampilan yang berikut ini.
[Musik + dance, Tiba-tiba …., Pyaaarrrr!!!]
Yulia :Kakek…!!!
(sambil mendekati kakeknya yang tergeletak dilantai)
Para tamu pun melonggok kaget
Patricia :Tunggu…..!!!
Jangan ada yang menyentuh tuan Sastro!
Letnan tolong kumpulkan para tamu diluar dan panggil penyidik untuk mengetahui penyebab kematian Pak Sastro.
Letnan :Baik!
Secepatnya penyidik akan tiba disini.
Pasukan periksa para tamu!!!
[Setibanya penyidik dilokasi kejadian ….]
Penyidik :Letnan, menurut hasil laboratorium Tuan Sastro meninggal karena zat arsen dalam minuman ini. (sambil menunjukkan hasil lab)
Yulia :Arsen… ??
Apa itu?
Penyidik :Zat arsen adalah zat racun berbahaya yang dapat mematikan dalam waktu beberapa menit saja. Dan zat ini biasa digunakan untuk campuran racun tikus
Diah :Bi’Inah ….!!!
Bi’ Inahlah pelakunya…!!
Bi’Inah kan yang biasanya buatin kakek minum!
Bi’Inah :Non, walaupun saya orang miskin, saya nggak pernah ada niat membunuh tuan besar, bagi saya bisa bekerja dirumah ini saja , saya bersyukur sekali.
Sumpah non…. !
Saya nggak membunuh tuan besar. (mengatakan sambil menagis)
Diah :Aa…lah….!!!
Jangan sok cengeng deh,
Heh!! Kamu pikir air matamu itu bisa menghapus bukti-bukti yang bisa memberatkanmu.
Yulia :Diah!!!! (sambil menampar diah)
Tutup mulutmu !!
Kamu jangan sembarangan kalo ngomong!
GM :Sudahlah…. Kalian jangan bertengkar sendiri,
Disini ada detektif patricia dan letnan yang akan mengusut siapa pembunuh pak sastro.
Tiba- tiba wulan datang sambil berlari menuju jenazah kakek.
Wulan :Kakeeeek….!!! (sambil menangis)
GM :Wulan, sudahlah… Tuan Sastro sudah tidak ada.
Sabarlah…. (sambil mendekati wulan)
Wulan :Tidak…!
Kakeeek!
Siapa yang membunuh kakek….?!!
Siapa…??! (sambil mengoyak-ngoyak badan GM)
Letnan :Nona Wulan,
Tenangkan diri anda, kami akan mengusut kasus pembunuhan ini.
Patricia :Bi’Inah, Jam berapa tuan minum obat?
Bi’inah :Setiap pukul 19.30, tuan harus sudah minum obat.
Tapi, tadi pukul 19.00 tuan sudah minum obat.
Patricia :Kapan anda menyiapkan air ini un tuk minum obat?
B1’Inah :Air ini sudah saya siapkan sejak pukul 18.00
Tadi non Yulia tahu kok, saya mengambil air dari botol yang biasa tuan minum.
Yulia :Itu bener nona detektif,
Saya tahu dan saya pun sempet minum air dari botol yang sama.
Patricia :Nona Wulan, dari mana anda barusan?
Wulan :Saya baru datang dari giant.
Patricia :Pukul berapa anda pergi ke giant? Dan untuk apa anda pergi kesana?
Wulan :Saya pergi keGiant untuk mengambil kaca mata Yulia dan membelikan Es krim dan coklat. Saya berangka pukul 18.00
Patricia :(Mengangguk-angguk)
Pengiring….
Setelah semua barang bukti dikumpulkan dan para saksi diminta keterangan akhirnya detektif patricia menemukan siapa pelakunya
Patricia : Berdasarkaj alibi masing-masing orang yang ada disini, aku sudah menemukan siapa pelakunya . Iya………..kamulah pelaku utama yang telahy membunuh Pak Sastro (menunjuk Dyah)
Dyah :Eh….nona Patricia, anda jangan sembarangan menuduh, anda bisa saya tuntut karena merusak nama baik saya.
Anda ini sebenarnya detektif gadungan atau detektif gedongan sich……..???
(sambil menunjuk kearah Patricia).
Patricia :Nona Dyah …..!!! aku tidak menuduh anda, tapi aku menunjuk orang yang berdiri dibelakang anda. Kamu, iya………….kamu wulan
(sambil menunjuk kewulan).
Wulan :Aku……..!!! (dengan ekspresi terkejut)
Nona detektif, anda jangan menuduh sembarangan, jelas-jelas saya tadi sudah bilang kalau saya pergi ke Giant untuk mengambil kacamata yulia dan membelikan eskrim dan coklat.
Partricia :Wulan ……….!!!Kamu jangan melucu seperti itu
(sambil tersenyum sinis).
Memang jarak rumah ini ke Giant membutuhkan waktu ½ jam. Jadi kalau PP kurang lebih 1 jam baru sampai. Sedangkan berbelanja coklat, es krim dan mengambil kacamata membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit. Dan kalau dijumlahkan waktu yang diperlukan kurang lebih 1 jam 15 menit. Tapi, bagaimana kalau seandainya kamu telah mengambil kacamata itu, membelikan coklat dan kue kering pada waktu siang tadi, apa itu juga termasuk salah satu hitungan ? Yulia, apa es krim yang kamu pesan ada?
Yulia :Kata kak Wulan sich…..!!! hari ini semua eskrim di swalayan itu dipesan sama pemilik showroom mobil untuk pesta ultah anaknya. Jadi tidak ga ada eskrim yang tersisa.
Patricia :Kenapa tidak menyuruh kakakmu untuk membelikan di tempat lain ?
Yulia :Karena aku tidak begitu suka dengan eskrim selain dari toko sakura itu, toko sakura kan terkenal eskrimnya dan kak wulan tahu ini.
Patricia :Wulan, sebenarnya eskrim itu sudah kamu belikan, tapi berhubung eskrim itu mencair kamu lalu panik dan membuat alasan itu. Kamu sebenarnya ingin menaruh eskrim itu di lemari es,tetapi kamu takut yulia akan mengetahui eskrim itu, lalu akan mengetahui semua rencanamu. Dan satu hal lagi, usahamu untuk menyalakan AC mobil tidak bisa membantu mendinginkan sebungkus eskrim. Alibimu tentang membeli eskrim dan kue kering dan mengambil kacamata hanya alasan yang justru akan memberatkanmu pada masalah yang kau ciptakan sendiri. Kamu ridak bisa menyangkal kamulah pembunuh Tuan Sastro. Air yang diminum Pak Sastro telah kau beri racun, saat semua orang telah mengira kamu pergi ke Giant.
Letnan :Jadi bungkus racun arsen ini ada pada si pelaku.
Patricia : Iya
Letnan : Petugas cepat periksa Wulan….!!!
Petugas :Tidak ada Bu (setelah memeriksa Wulan)
Patricia :Coba buka sepatumu
(Melihat kedalam sepatu Wulan dan mengambil bungkusan yang ada di dalamnya)
Letnan :Jelas sudah. Penyidik. Periksa bungkusan ini ….!!!
Penyidik :Benar Bu, ini adalah bubuk arsen
Wulan :Ha..ha..ha.. (sambil tertawa getir)
Bisa juga rencanaku diketahui olehmu nona detektif. Memang akulah yang membunuh kakek. Ini aku lakukan karena aku tidak sengaja menemukan diary ayah di laci kakek. Disitu tertulis bahwa kakek telah mengambil hak keluarga kami. Bi’ Inah yang sudah bekerja selama bertahun-tahun disini, sebenarnya adikku yang tidak diinginkan keberadaannya, karena dia cacat. Ibuku telah disumpah oleh kakek, kalau rahasia ini terbongkar maka tak sepeserpun warisan kakek akan jatuh ke tangan kami.
Patricia :Wulan, tindakanmu terlalu gegabah. Sebenarnya kakekmu sebelumnya telah membuat surat wasiat, yang mana surat itu, isinya adalah semua harta keluarg Sastro dan aset-asetnya diberikan kepada Bi’ Inah sebagai pewaris tunggal. Sedangkan yang lainnya hanya mendapatkan sebuah rumah dan mobil.
Bi’ Inah :Non, walaupun semua orang mengira kakek jahat, sebenarnya beliau adalah orang yang baik, beliau tidak pernah membentak ataupun memarahiku. Beliau selalu bercerita, kenapa keluarga ini tidak pernah rukun. Beliau sangat mengharapkan sebuah keluarga yang harmunis.
Wulan :Kakek………..kakek………..!!! (sambil memeluk kakek)
Maafkan aku kek, maafkan aku ……………..
(dengan tangis isak penyesalan)
Letnan :Petugas!!! borgol dia!!!
Petugas :Baik Bu
Penyesalan memang selalu datang di akhir, isaak tangis, jerit hati dan rasa iba pun tak mampu kembalikan apa yang telah terjadi. Wulan hanya bisa menangis. Ia menyesal telah melakukan kejahatan itu. Namun apalah yang bisa ia lakukan,, ia hanya bisa menangis dan meratapi segala perbuatannya itu di dalam penjara.

PARLEMEN SETAN

Setan:
Jin-jin mulai mempertunjukkan tari purba mereka
Lihat dunia yang penuh laknat ini, pasir dan debu harapan
Penghuni surga! Lihat Sang Pencipta
Yang menjadikan segala ini dengan firman Kun fayakun!
Sebentar lagi akan menghancurkannya. Otak cerlang
Eropa dan takhyul kerajaan duniawi ini,
Sebenarnya akulah yang membikin. Kutiup jampi-jampi
Ke seluruh masjid, gereja , kuil dan vihara
Kubuat sesat musafir, kepada mereka kuajarkan
Bahwa ketentuan Takdir tak dapat diubah lagi.
Dan telah kubuat mabuk pula pemimpin mereka
Dengan kapitalisme. Siapa dapat memadamkan
Nyala redup api mereka yang mulai berkobar lagi
Disulut nafsu angkara setan? Siapa dapat mematahkan
Batang pohon yang telah disiram mukjizat setan?
Penasehat Setan Pertama:
Tak diragukan lagi kedaulatan Neraka kian kukuh di muka bumi
Maka itu bangsa-bangsa di dunia ini tumbuh dan besar
Diasuh perbudakan. Celakalah bangsa-bangsa
Yang dinasibkan mengemis dan bertekuk lutut berabad-abad
Malanglah mereka yang telah dikodratkan
Untuk gemar memohon dan berdoa, namun tak berdaya:
Mereka yang tak memiliki cita-cita yang tinggi
Akan ditimpa oleh bencana. Dan sebentar lagi
Akan tergusur di muka bumi! Adalah karena jerih payahku
Semua yang serba menakjubkan ini terjelma
Segala bentuk kependetaan dan kewalian
Aku yang membelokkan jadi tiang penyangga perbudakan
Bagi kekuasaan penjajah asing. Candu yang melemahkan
Kusulap menjadi obat bagi orang Asia
Lihat, kini pemimpin dan kaum terpelajar mereka
Lebih memuliakan seni pokrol bambu
Dibanding kearifan dari kitab suci agama mereka.
Dan apa pula tandanya jika rombongan haji
Hanya fasih menyebut Ka`bah dan Makkah al-Mukaramah?
Tandanya: Pedang agama semakin tumpul
Keputusasaan telah menggantungnya
Jadi senjata baru yang beracun. Karena itu
Orang Islam yang berjihad di jalan Allah
Dikutuk orang zaman ini
Bahkan oleh orang Islam sendiri.
Penasehat Setan Kedua:
Serigala berkepala seribu menguak demi kekuasaan,
Racunkah ini atau rahmat bagi kita?
Tampak kau tak mau mempelajari
Bahwa bencana baru sedang menimpa bumi setan!
Penasehat Setan Pertama:
Aku sudah tahu. Dengar, tiada lagi bahaya mengintai dunia kita
Menurut pengamatanku, sebab yang tampak
Hanya rimbunan daun menutupi nafsu negara duniawi
Bukankah otokrasi telah kuberi baju
Demokrasi? Jika manusia mau bercermin
Dan meneliti dengan seksama, mereka akan paham
Tujuan kekuasaan dan penguasaan dunia
Berada di tempat lain yang tersembunyi
Ia tidak semakin kukuh atau runtuh
Karena lenyapnya raja-raja dan Tsar.
Pun tak peduli apa ada parlemen atau partai politik
Jika ke tempat lain kita arahkan pandangan kita
Akan tampak jelas: Tiran lahir kembali di mana-mana.
Tidak kaulihat pemerintahan kerakyatan di Barat
Yang dari luar kelihatan cerah? Jiwa mereka
Sebenarnya lebih kelam dari Jengis Khan!
Penasehat Setan Ketiga:
Sepanjang semangat tirani masih berkobar di muka bumi
Tak ada yang perlu kita cemaskan! Namun,
Bagaimana dengan Si Jenggot lebat, Yahudi laknat
Nabi tanpa gunung Sinai, juru selamat proletar
Tanpa tiang salib itu? Pun bukan utusan Tuhan
Tapi bukunya Das Kapital masih dibolak-balik
Bagaikan kitab suci? Bagaimana mula dengan mata redup tak bertuhan
Yang dengan berselubung mengumumkan hari perhitungan
Kepada bangsa-bangsa Timur dan Barat?
Wabah mengerikan macam apa yang akan mereka tularkan?
Budak-budak telah memutuskan mata rantai belenggu merela
Dan meninggalkan rumah majikan-majikan mereka.
Penasehat Setan Keempat:
Di balai agung kemaharajaan Roma yang megah
Ada obat penawar: Sekali lagi telah kita biuskan
Mimpi Yulius Caesar kepada keturunan mereka
Bangsa bertangan besi ini amat perkasa menjaga laut
Dan kepentingan perdagangan dunia!
Penasehat Setan Ketiga
Ah, aku tak yakin bangsa ini mampu merebut masa depan
Segala seni pemerintahan Eropa telah dikuras habis olehnya
Namun yang dihasilkan adalah kesia-siaan!
Penasehat Setan Kelima:
Berbicara langsung kepada Setan
Wahai kau yang memenuhi layar dunia
Dengan api berkobar, wahai Maharaja Setan! Bila mau, kaulah
Yang dapat menyingkap semua rahasia ini!
Bumi dan air akan mendidih di atas tungku apimu
Dengan itu planet yang bernama bumi ini akan dipenuhi bencana
Kami ini mahluk bodoh, kaulah guru kami yang paling bijak
Ajari kami hingga arif dan berilmu
Tiada yang labih tahu tabiat Adam
Mahluk tak berdosa yang malang itu, selain kau!
Apa arti malaikat yang kerjanya cuma berzikir
Dan memuji, serta gemar berkurban
Dibanding kau? Gantunglah kepala mereka
Dan bikinlah mereka merasa malu di hadapanmu!
Kau telah berjanji akan senantiasa membantu kami
Buatlah dukun-dukun keramat Barat
Tetap percaya kepada Setan dan jajaran aparatnya
Ketahuilah Yahudi pembangkang itu,
Pembawa semangat Mazdak itu, kini telah bangkit kembali!
Tak lama lagi setiap jubah akan dicabik-cabik
Oleh nafsu gilanya. Gagak gurun Sahara
Mulai menyulap diri mereka menjadi elang
Dan rajawali: Dunia akan gusar dibuatnya.
Apakah kita juga lupa pada segenggam debu
Yang berpusarab du keluasan angkasa ini?
Mengapa kami gemetar menyaksikan
Teror revolusi masa depan? Gunung, padang
Dan musim semi pun gemetar ketakutan.
Wahai Yang Mulia Setan! Di tepi jurang kekacauan
Yang maha dahsyat ini, terbentanglah bumi
Dan Kaulah semata penguasanya!
Setan:
Bumi, matahari, bulan, semua makhluq
Sekalian isi alam ini, di bawah kuasaku berada
Darah bangsa kulit putih sekali lagi akan kubakar
Biar Timur dan Barat, Utara dan Selatan menyaksikan
Dengan mata di kepala mereka sendiri
Drama mengerikan seperti apa yang akan kupentaskan di panggung dunia!
Dengan sekali tiup jampi-jampiku
Akan meruntuhkan tiang-tiang negara dan gereja!
Katakan kepada si bijak tolol
Yang mengira peradaban kebendaan ini rapuh
Seperti kedai penjual anggur, tantang mereka
Untuk menghancurkannya! Namun bila tangan alam
Telah mengoyak jahitannya, jarum logika komunisme
Sekali pun takkan bisa menjahitnya lagi!
Kau kira aku takut pada kaum sosialis
Dan pembela hak asasi manusia?
Ah mereka cuma pembual jalanan, makhluq ronbengan
Otak mereka cabik-cabik dan jiwa mereka luka!
Tidak, jika ada momok yang menakutkan setan
Ia mengintai dalam diri umat beragama yang benar-benar beriman
Dalam abu mereka masih menyala bara api harap tak terhingga!
Walau berserak-serak, yang gigih dari kalangan mereka
Akan tampil ke depan mengurbankan hati mereka
Dan fajar akan mereka siram dengan air mata keluh
Di mata mereka susunan dan kerangka zaman begitu jelas
Ancaman utama bagi setan di masa depan
Bukan komunisme, tetapi agama yang benar.
Aku tahu, pembela undang-undang Tuhan
Hampir tiada lagi di muka bumi. Orang Islam misalnya
Seperti umat yang lain – telah menganut paham
Dan kepercayaan lain.
Syahadat mereka sekarang adalah kapitalisme liberal
Di Timur, dalam kegelapan malam-malamnya yang pekat
Tak dijumpai lagi tangan Musa yang bersinar-sinar
Yang membuat kerajaan Firaun runtuh dengan cepat
Juga tidak di kalangan pendeta, padri dan ulama.
Sekali pun demikian, jangan lalai
Meskipun mereka tengah sedih dan bingung
Bahaya tetap mengintai di sana!
Jejak Nabi yang hilang bisa dijumpai lagi
Kita harus waspada pada ajaran agama mereka
Kesucian wanita dijunjung tinggi
Lelakinya yang saleh dan beriman tak mudah digoda
Namun tak apa: Coba mereka goda dengan kenikmatan
Dan kelezatan dunia yang lain
Seperti kemasyhuran dan kekuasaan!
Mereka sanggup mati demi agama
Singgasana ular naga mereka ingkari
Di mata mereka tidak berbeda raja dan faqir
Segala kebusukan mudah sekali mereka telanjangi
Si kaya dan si miskin punya derajat yang sama di mata mereka
Revolusi dahsyat macam apa yang akan terjadi
Jika ajaran agama begini terlaksana dalam tindakan dan pikiran?
Tanah di bumi bukan milik raja dunia lagi
Seluruh alam milik Tuhan semata
Alangkah baiknya jika aturan dan hukum dari nabi-nabi
Terkubur tak diingat orang
Kita apun akan bersyukur jika orang beriman
Dari sekalian penganut agama
Kehilangan seluruh iman mereka
Mudah-mudahan sesatlah mereka selamanya
Masing-masing kebingungan menafsir kitab suci mereka
Hari-hari benderang moga tak mengoyak
Malam-malam gelap umat yang salatnya khusyuk ini!
Waspadai, jangan sampai mereka dibiarkan terbangun
Kalimah syahadatnya sanggup menghancurkan
Jampi-jampi dunia – Tenggelamkan mereka
Dengan persoalan tetek bengek
Jaga agar gambaran menyedihkan tentang pemimpin agama mereka
Selalu memuaskan hati mereka!
Asingkan mereka dari tindakan nyata,
Dari kegiatan politik, ekonomi, dan kebudayaan!
Hingga mereka merasa bahwa keberadaan mereka
Tidak berarti di papan catur kehidupan!
Alangkah baiknya jika mereka diperbudak
Dan selalu tergantung pada bangsa lain sampai kiamat!
Usahakan terus agar urusan dunia
Mereka serahkan pada golongan lain
Biarkan mata mereka tertutup, aku Setan
Sungguh ngeri bila umat ini terbangun
Dari tidurnya! Ajaran agama mereka merangkum semua
Jaga agar pikiran mereka tetap porak poranda
Penjara mereka dalam kegiatan peribadatan
Dan upacara-upacara usang keagamaan!
Terjemahan: Abdul Hadi W. M.